Nossa . . . Nossa . . . Delicia . . . Delicia . . .

Awalnya gua sempat curiga sama kos yang gua gaulin sekarang ini, dulu sebelum gua ngekos disini gua ngontrak bareng anak-anak satu daerah gua. Berhubung kontrakan rumah gua yang dulu sudah mau habis, gua sama temen-temen gua akhirnya mulai mencari tempat tinggal yang baru. nah, berhubung mereka semua sudah pada mau lulus mereka akhirnya memutuskan untuk pindah ke asrama (deket sama kampus) dan gua lebih milih nyari kos-kosan (alibi nyari kosan yang bebas biar bisa bawa harim, tapi gua tetep lelaki yang baik kok).

Setelah berkelana menyusuri perumahan-perumahan (tapi gua bukan maling yang lagi survei ya, catet itu . .!!) akhirnya gua nemuin satu buah kos yang sesuai dengan keinginan gua (kamarnya luas, ada kamar mandi+wc, kapasitas listrik gede, bebas bawa cewek masuk kedalem, dan yang terpenting bayaran murah). tapi cuman yang awalnya bikin gua curiga dan jadi ngga srek, anak-anak kos disini kayak mafia-mafia di tipi-tipi. Gimana ngga kayak mafia coba, botol miras berhamburan dimana-mana, tampang pada dekil kayak mau cari mangsa semua, sudah gitu pada kebanyakan dari mereka ngga pake baju alias telanjang dada. Keraguan gua pun muncul, ini kos mafia atau kumpulan para maho??
Akhirnya gua tetep jadi kos disini, karna cuman disini yang sesuai dengan kemauan gua. Malam pertama sampe malam ketiga gua disini semua masih berjalan normal dan aman, ya sedikit-sedikit mulai menjauhkan penilaian gua tentang penghuni kos disini.
Masuk malem keempat cobaan datang, gimana ngga gua bilang ini cobaan?? mereka pada main bola (main kucing-kucingan) tengah malem coba jam 2an, lengkap dengan iringan musik barat (sebenrnya kalo muter lagunya doank gua ga masalah, karna gua juga suka lagu-lagunya).
nah, waktu paginya di hari yang kelima gua kos disini, gua baru nyadar pemirsa . . . ternyata hampir seluruh penghuni kos pada perang sound music (penghuni kos gua ada 30 orang, dan semuanya ngga normal, termasuk gua), mereka pada muterin playlist lagu mereka masing-masing dan dengan sangat kencang pemirsa!!
Kenapa gua awalnya jadi ga sadar, karna suara sound mereka nyampur jadi satu, jadi gua ngga begitu ngeh . .
yang gua heran, playlist lagu mereka puterin itu sangat tidak menggambarkan sesuai dengan karakter wajah mereka yang seperti mafia dan maho-maho macho . . .
Ada yang muterin lagu kasidah, dangdutan (paling sering lagunya icik..icik..ehem..ehem), melayuers, boy&girlband, pop mendayu, dan sama sekali ngga ada yang muterin lagu rock atau lagu barat yang gua denger kayak malam ke empat.
Yang pasti setiap pagi itu seakan-akan ada satu petanda untuk memulai perperangan sound music, yaitu diawali oleh satu orang dengan muterin lagu yang liriknya "Nossa . . . Nossa . . . Delicia . . . Delicia . . ." ala-ala musik meksiko dan itu sangat mebuat geli telinga gua, barulah setelah itu anak-anak yang lain pada muterin playlist mereka masing-masing (termasuk gua).

Selidik punya selidik, ternyata pelaku "Nossa" itu sangat menyukai lagu tersebut, sampe-sampe dalam kesehariannya dia ga pernah lepas dari lirik "Nossa" itu.
Pernah suat hari gua mau nanya sama dia,
gua : ram, lu ada punya film apa'an dilaptop??gua minta donk. . .
thuram (nama samaran, berhubung dia dijuluki itu karna item) : delicia ee delicia, ada nih copy aja sendiri ya . .
gua : (masang tampang bingung denger dia ngomong)
thuram : nossa ee nossa, jadi copy ngga?? bengong aja lu, nossa ee delicia (cetus dia)
gua : jadi deh (buru-buru ngopy gua, dari pada gua ikutan gila nossa ela delicia)

Catatan : Salam satu jiwa buat temen-temen kos gua!! entar gua di kroyok lagi, kan bisa bonyok dan buat bagi yang penasaran dengan lagu nossa ela delicia download aja michel telo - ai seu te pego (alias nossa ela delicia)

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Blogspot Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Deals