Pagi ini gua seperti biasa rencana awal mau ke kampus untuk konsultasi tentang judul skripsi dan memperlengkap persyaratan untuk mengajukan seminar judul yang sudah mendekati batas akhir waktu dari kampus tercinta.
Awalnya gua rencanain ke kampus bareng temen gua jam 9 pagi, ternyata gua bangun kesiangan, alhasil dengan mandi seadanya (cuci kedua kelopak mata, sikat gigi, dan basahin ketek) tanpa ada basa basi untuk menabung di pagi hari gua langsung meluncur menuju TKP.
Sesampai dikampus gua baru nyadar belum validasi pembayaran kuliah gua ternyata (soalnya kalau ngga divalidasi ngga bisa KRS online dikampus, sungguh kampus yang aneh sebenarnya).Kepanikkan pun muncul, tiba-tiba gua merasakan perut gua bergejolak dan gua sadar ini pertanda akan datangnya kiamat kecil alias BAB. Buru-buru deh gua selesain validasi supaya bisa langsung meluncur cari tempat bertapa (toliet).
Dengan ala parcours gua melompati semua yang ada di area kampus sambil berlari, sampai akhirnya gua tanpa sadar melompati pagar tembok yang ternyata di bawahnya jalanannya menurun, alhasil kaki gua sekarang jadi bengkak jari-jarinya (terutama kelingking, ngga ada bedanya sama jempol kaki normal).
Akhirnya setelah melewati ribuan kilo sampai juga di tiloet kampus tercinta, langsunglah gua nabung disana untuk sejenak (itung-itung sekalian nabung untuk cicilan kampus semester depan).
Lagi asik-asiknya nabung tiba-tiba gua mendengar suara rintihan dan lebih tepatnya suara desahan (enak), pikir gua kalau lagi BAB ngga segitunya juga desahannya, gua pun mulai memasang tampang curiga (jangan heran kalau gua berpose ala sinetron yang memasang tampang curiga), dan hasrat menabung pun musnah seketika karena rasa penasaran.
Semakin lama gua dengar suara desahan tadi (enak) semakin memuncak desahan tersebut (kalau yang cowok pasti ngerti lah), ya dengan polosnya gua mikir ini cowok sempat-sempatnya c*li di toilet kampus.
Menyadari ternyata cowok tadi ngga normal dan gua sendiri juga ngerasa semakin aneh dan takut (karena bukannya fokus menabung tapi malah nguping, ngupingin cowok lagi kalau cewek mah masih mending), gua memutuskan untuk mengakhiri pertapaan gua dan langsung meninggalkan TKP dari pada nanti gua jadi korban pencabulan toilet kampus kan ngga lucu . . .
Catatan : Nafsu memang tidak mengenal tempat dan usia (karena gua ngga tau apa yang dia lakukan sebenarnya dan berapa usianya)
1 komentar:
edehh... sadis
Post a Comment